Industri smartphone China belakangan tengah naik daun dan tumbuh secara besar-besaran. Di balik keberhasilan tersebut, tersedia nama Duan Yongping yang merupakan salah satu sosok pentingnya. Duan kerap disebut sebagai godfather di industri smartphone China karena mengembangkan dua merek, yaitu Oppo dan Vivo.
Dua smartphone tersebut sesudah itu berkembang sebagai pemain besar di industrinya berkompetisi bersama sejumlah nama besar yang telah tersedia sebelumnya, seperti Samsung, Apple, Huawei, dsb. Pria yang berusia 58 th. ini terhitung dikenal sebagai investor awal Pinduoduo yang merupakan perusahaan e-commerce terbesar ke-3 di China. Saat ini, kekayaan Duan diperkirakan telah meraih 10 miliar yuan atau sekitar Rp 20,7 triliun.
Duan lahir pada bulan Maret 1961 di lingkungan keluarga yang simpel asal Nanchang, China Tenggara. Zhejiang University merupakan universitas pilihannya untuk ia belajar wireless electronics engineering. Kemudian ia melanjutkan studinya di Renmin University of China dan mendapat gelar master di bidang ekonomi pada 1989.
Awal Berdirinya Oppo
Tingginya minat masyarakat pada kebutuhan akan perangkat mobile sebabkan Oppo tergerak untuk terhitung meramaikan pasar smartphone. Oppo untuk pertama kalinya berdiri pada th. 2004 dan telah berusia lebih berasal dari 15 th. hingga saat ini. Sebelum pada akhirnya turut memproses sebuah smartphone, Oppo telah terlebih dahulu memproses bervariasi perangkat teknologi, di antaranya seperti MP3 Player, DVD, Disc Player, Portable Media Player, eBook, hingga LCD TV.
Baru pada th. 2008 Oppo memastikan memproses perangkat smartphone untuk pertama https://towardsasean2023.com/ kalinya. Pada awal perilisannya tersebut, Oppo baru mendistribusikan produknya ke lebih dari satu negara saja, seperti Rusia, Vietnam, Amerika, Thailand, dan terhitung Qatar. Media sosial dijadikan Oppo sebagai fasilitas utama dalam mempromosikan iklannya. Dengan harapan, banyak pengguna smartphone merasa perhitungkan atau bahkan berpaling ke Oppo.
Perkembangan Oppo sebagai Penantang Serius di Pasar Smartphone Global
Sejak menelurkan ponsel pintar pertamanya pada 2008, dan dilanjutkan bersama penetrasi pasar internasional sejak 2012, Oppo menjelma sebagai penantang sungguh-sungguh dalam pasar smartphone global. Oppo konsisten meningkatkan memproses dan penjualan jajaran smartphone sepanjang enam th. terakhir. Pada 2015 misalnya, produsen smartphone ini mengirimkan 42,7 juta unit ponsel pintar. Jumlahnya jadi meningkat sejak saat itu, hingga pada akhirnya meraih 133,6 juta unit pada 2021. Memang, pada 2022 kuantitas pengiriman ponsel pintar Oppo sedikit mengalami penurunan, yaitu menjadi 103,3 juta unit. Namun, kalau menilik perjalanannya sepanjang lebih dari satu th. terakhir, ini merupakan pencapaian yang lumayan signifikan. Apalagi, secara international pasar smartphone sebenarnya tengah menurun pada 2022 lalu. Mengutip riset Counterpoint, pasar smartphone international turun 12% year-on-year (YoY). Terkait bersama penetrasi di pasar global, riset Statista menunjukkan, Oppo tergolong agresif di pasar negara berkembang. Ini merasa berasal dari region Asia-Pasifik, Asia Selatan, Afrika dan Amerika Selatan (Latin America). Di India misalnya, tiap tiap tiga detik, satu smartphone Oppo diproduksi di pabrik Greater Noida. Di pabrik tersebut, memproses ponsel melalui serangkaian sistem manufaktur dan lebih berasal dari 150 tes kualitas. Lalu, di Afrika Oppo sukses mengokohkan posisinya dalam deretan lima merek smartphone terbesar. Alasan utama keberhasilan Oppo di Afrika adalah 97% berasal dari semua ponsel yang dijual di wilayah tersebut, dijual bersama harga tidak cukup berasal dari US$ 400. Sejak kemunculannya di pasar ponsel pintar global, Oppo menjelma menjadi penantang sungguh-sungguh bagi merek-merek yang telah mapan, seperti Samsung, Apple, dan Xiaomi. Mengutip Statscounter, pada Desember 2022, Oppo duduki posisi empat dalam pasar smartphone international bersama pangsa pasar 6,4%. Secara global, pangsa pasar smartphone masih menjadi dikuasai oleh Samsung dan Apple, bersama pangsa pasar tiap-tiap 27,38%, dan 26,98%. Diikuti oleh Xiaomi bersama pangsa pasar 12,35%.